Tuesday, May 12, 2015

CINTA SEJATI

          Pagi itu, disebuah rumah sakit sedang sibuk-sibuknya. seorang pria tua berusia 70-an datang untuk memeriksakan jahitan pada luka-luka di jarinya. Petugas rumah sakit yang menyambutnya menyiapkan berkas dan memintanya untuk menunggu. Sebab, semua dokter masih sibuk dan laki-laki tua itu mungkin baru akan dilayani satu jam lagi.

          Sewaktu menunggu, pria tua itu tampak gelisah. Sebentar-bentar ia melirik jam tangannya. Petugas itu pun bertanya: "Apakah bapak punya janji lain kok kelihatannya gelisah ?".

          Lelaki tua itu menjawab: "Tidak, Bapak cuma mau ke panti jompo untuk makan siang bersama istri." Makan siang itu merupakan aktivitasnya sehari-hari. Dia bercerita bahwa istrinya dirawat di panti jompo sejak lama dan istrinya itu mengidap penyakit Alzheimer (hilang ingatan).

          "Apakah ibu akan marah kalau bapak datang terlambat ?", tanya petugas. Bapak tua itu menjawab: "Istriku sudah tidak dapat lagi mengenaliku sejak lima tahun terakhir."

          Petugas itu pun terkejut. "Bapak masih pergi kesana setiap hari walaupun istri bapak tidak kenal lagi ?"

          Dia tersenyum, tangannya menepuk bahu petugas sambil berkata: "Dia memang tidak mengenali saya, akan tetapi saya masih mengenali dia kan ?"

Petugas itu menahan air mata sampai bapak itu pergi. Cinta kasih seperti itulah yang kita inginkan dalam hidup. Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis. Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, dan yang akan terjadi.

          Pengalaman ini menyampaikan pesan penting bahwa orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik melainkan melakukan yang terbaik dengan apa yang kita miliki.

          Hidup bukanlah sekedar berjuang menghadapi badai, tapi menikmati badai itu sendiri dengan rasa syukur. 

No comments:

Post a Comment