Tuesday, May 12, 2015

KOPI DAN KEHIDUPAN

          Dalam sebuah acara reuni, beberapa alumni menjumpai guru sekolah mereka dulu. mendengar celoteh bekas muridnya yang menceritakan kesuksesan masing-masing, guru tersebut segera pergi ke dapur dan mengambil seteko kopi panas dan beberapa cangkir yang berbeda. Ada cangkir yang terbuat dari kristal, kaca, melamin, dan plastik.

     Guru tersebut menyuruh para mantan muridnya untuk mengambil cangkir dan mengisinya dengan kopi panas yang sudah disiapkannya. Setelah masing-masing mantan anak didiknya mengisi cangkirnya dengan kopi, guru itu berkata : "Perhatikanlah bahwa kalian semua memilih cangkir yang bagus dan kini yang tersisa hanya cangkir murah dan dan tidak menarik. Memilih yang terbaik adalah hal yang wajar dan sangat manusiawi. Namun menjadi soal, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus, perasaan kalian mulai terganggu. Kalian otomatis melihat cangkir yang dipegang orang lain dan mulai membandingkannya. Pikiran kalian terfokus pada cangkir, padahal yang kalian nikmati bukan cangkirnya, melainkan kopinya."

           Guru itu melanjutkan : "Cara menikmati kehidupan hampir sama dengan menikmati kopi. Kenikmatan kopi tidak tergantung pada cangkir atau gelas. Demikian juga, nikmat kehidupan tidak tergantung pada harta atau kedudukan. Kenikmatan hidup adalah bagaimana cara menikmati hidup dengan sabar, syukur, dan ikhlas." 

No comments:

Post a Comment